Bantuan itu, kata dia, sangat membantu dalam proses penanganan kebencanaan saat tanggap darurat seperti saat ini. “Saat ini kami maksimalkan inventarisasi dan identifikasi data pemilik rumah, bangunan fasum dan fasos yang terdampak,” katanya.
Data BNPB menyebutkan, sebanyak 2.848 unit rumah rusak akibat gempa bermagnitudo 6,7 SR tersebut. Jumlah itu tersebar di 16 kabupaten/kota di Jatim. Dari jumlah total rumah rusak tersebut, rusak berat (RB) 642 unit, rusak sedang (RS) 845 dan rusak ringan (RR) 1.361 unit.
Kerusakan juga dialami fasilitas umum (fasum) dengan total kerusakan sejumlah 179 unit. “Untuk fasilitas umum dan fasilitas sosial yang terdampak akan di tangani oleh Kementerian PUPR,” kata Doni. (RAMA)