sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Korean Air Umumkan Pembelian 103 Pesawat Boeing Usai Pertemuan Trump dan Presiden Korsel

Economics editor Febrina Ratna Iskana
26/08/2025 09:19 WIB
Korean Air mengumumkan kesepakatan pembelian 103 pesawat Boeing pada Senin (25/8/2025) usai pertemuan Presiden Korsel Lee Jae Myung dan Trump.
Korean Air Umumkan Pembelian 103 Pesawat Boeing Usai Pertemuan Trump dan Presiden Korsel. (Foto: Inews Media Group)
Korean Air Umumkan Pembelian 103 Pesawat Boeing Usai Pertemuan Trump dan Presiden Korsel. (Foto: Inews Media Group)

Pesanan Pesawat Boeing dan Tarif Trump

Adapun pemesanan pesawat Boeing tersebut telah direncanakan sejak beberapa waktu lalu. Pada Maret, Korean Air disebut-sebut tengah menyelesaikan perjanjian senilai lebih dari USD32 miliar dengan Boeing dan produsen mesin AS, GE Aerospace. Kesepakatan dengan GE juga diumumkan pada Senin kemarin.

Beberapa negara yang sedang merundingkan perjanjian perdagangan dengan pemerintahan Trump juga telah mengumumkan rencana untuk memesan pesawat Boeing dalam jumlah besar.

Pada Juli lalu, Jepang setuju untuk membeli 100 jet Boeing sebagai bagian dari perjanjian perdagangannya dengan AS.

Maskapai penerbangan nasional Indonesia, Garuda, juga setuju untuk membeli 50 jet Boeing sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengurangi tarif AS terhadap negara Asia Tenggara tersebut.

Kesepakatan tersebut telah membantu penjualan perusahaan AS tersebut melampaui penjualan pesaingnya dari Eropa, Airbus.

Boeing telah dilanda serangkaian krisis dalam beberapa tahun terakhir, termasuk dua kecelakaan fatal dan ledakan dramatis di udara pada salah satu bagian pesawatnya.

Pada tahun 2018, sebuah Boeing 737 jatuh setelah lepas landas dari Jakarta, Indonesia, menewaskan seluruh 189 orang di dalamnya. Beberapa bulan kemudian, 157 orang lainnya tewas ketika sebuah pesawat Boeing jatuh tak lama setelah lepas landas di Ethiopia.

Pada 2024, sebuah panel yang dipasang di atas pintu darurat Boeing 737 Max yang tidak digunakan terlepas di tengah penerbangan.

Tahun lalu, sekitar 30.000 pekerja melakukan aksi mogok kerja selama hampir delapan minggu yang mengakibatkan produksi di pabrik-pabrik pembuat pesawat tersebut di AS melambat secara drastis.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement