sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

KPPU Tinjau Stok Beras Bulog di Medan, Temukan Harga di Atas HET

Economics editor Wahyudi Aulia Siregar
02/03/2024 02:01 WIB
KPPU menemukan harga beras produksi Perum Bulog yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) di Medan.
KPPU Tinjau Stok Beras Bulog di Medan, Temukan Harga di Atas HET. (Foto: MNC Media)
KPPU Tinjau Stok Beras Bulog di Medan, Temukan Harga di Atas HET. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan harga beras produksi Perum Bulog yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET). 

”Dari pengakuan pedagang, mereka mendapatkan harga yang tinggi dari agen, apakah benar agen yang mengambil margin tinggi dengan memanfaatkan disparitas harga antara harga pasar beras dengan harga beras Bulog. Hal ini menyebabkan tujuan Bulog menggelontorkan beras ke pasar untuk mengendalikan harga tidak tercapai,” sebut Kepala KPPU Kantor Wilayah I Ridho Pamungkas, Jumat (1/3/2024).

Temuan itu didapat saat KPPU bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Satgas Pangan Polda Sumut serta Perum Bulog, melakukan tinjauan lapangan ke Pasar Tradisional Petisah dan Pasar Tradisional Simpang Limun di Kota Medan, Sumatera Utara pada Jumat (1/3/2024). 

Tinjauan lapangan ini dilakukan dalam rangka pemantauan ketersediaan bahan pokok jelang pelaksanaan Puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri di sejumlah wilayah terutama Sumatera Utara. 

Hadir dalam peninjauan lapangan itu Kepala KPPU Kantor Wilayah I Ridho Pamungkas, Kasubdit 1 Indag Polda Sumut AKBP Bambang Rubianto, Penyidik Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Sujiatmiko, beserta perwakilan Bulog Divre Sumut. 

Ridho mengatakan ditemukannya harga beras Bulog di atas HET ini menjadi bukti masih terdapat masalah dalam pendistribusian beras SPHP Bulog. 

Guna mendalami informasi lebih lanjut, KPPU Kantor Wilayah I akan menggelar diskusi kelompok terarah (FGD) dengan sejumlah pemangku kepentingan pada 5 Maret 2024 mendatang. Di antaranya Satgas Pangan Polda Sumut, Bank Indonesia, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara serta para pelaku usaha kilang beras, distributor, hingga pengecer.

"Kita akan telusuri di mana sebenarnya spekulasi terjadi," tegasnya.

Untuk diketahui, Badan Pangan Nasional telah menetapkan harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog dengan harga Rp11.500/Kg untuk zona 2 (meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, NTT, dan Kalimantan). Namun berdasarkan tinjauan lapangan yang dilakukan di Pasar Simpang Limun, ditemukan beras SPHP Bulog dijual secara eceran dengan karung lain di kisaran harga Rp13.500-Rp14.000/kg. 

Pedagang yang ditemui juga mengaku memperoleh beras tersebut dari agen atau tidak langsung dari Bulog dengan harga Rp620.000 per karung isi 50 Kg atau Rp.12.400/kg, sehingga tidak mungkin bisa menjual sesuai HET. Sedangkan untuk beras SPHP kemasan 5 kg dijual dengan harga Rp.64.000 atau setara Rp.12.800/kg.

Sedangkan untuk pantauan di Pasar Petisah diketahui harga beras medium Rp.14.000-Rp.15.000/Kg, sedangkan beras premium dijual di harga Rp17.000/Kg. Pedagang mengaku bahwa mereka tidak menjual beras SPHP dari Bulog karena untuk pendistribusian beras SPHP Bulog dilakukan lewat mekanisme operasi pasar yang diadakan oleh PD Pasar dan PT. Pilar selaku distributor.

Dari sisi pasokan, pedagang mengaku tidak mendapat masalah untuk memperoleh pasokan, hanya harga dari pemasok memang sudah tinggi. Dibandingkan minggu sebelumnya, harga beras juga telah mengalami penurunan di mana pedagang pernah menjual di harga Rp.15.500/kg. Diprediksi harga beras akan terus mengalami penurunan seiring dengan masuknya masa panen raya yang diperkirakan terjadi di bulan Maret sampai Mei. 

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement