Brian mencatat pertumbuhan kredit Oktober menjadi yang terendah dalam tiga bulan terakhir, turun dari 7,7 persen pada September.
Menurutnya, perlambatan ini terjadi di tengah lemahnya permintaan kredit, optimalisasi pembiayaan internal korporasi, dan tingkat suku bunga yang dinilai masih relatif tinggi.
Di sisi lain, penurunan suku bunga kebijakan sejak tahun lalu belum sepenuhnya tersalurkan ke suku bunga kredit. Rata-rata suku bunga kredit hanya turun ke level 9 persen pada Oktober, sementara suku bunga deposito satu bulan turun ke 4,25 persen.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo menilai perlambatan penyaluran kredit dipengaruhi oleh sikap pelaku usaha yang masih menahan ekspansi (wait and see), optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, dan suku bunga kredit yang masih relatif tinggi.
"Pertumbuhan kredit perbankan perlu terus ditingkatkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," kata Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo.
Fasilitas pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan) pada Oktober 2025 masih cukup besar, yaitu mencapai Rp2.450,7 triliun atau 22,97 persen dari plafon kredit yang tersedia.
(Nur Ichsan Yuniarto)