Ketiga, saat ini banyak negara-negara yang sedang mengembangkan produksi kendaraan listrik dan menaikkan harga bahan bakar fosil untuk menambah anggaran pembangunan infrastruktur pabrik dan pengisian bahan bakar listrik.
Keempat, harga energi terbarukan lebih murah dibandingkan energi fosil, hal ini akan mengurangi beban biaya bagi pabrik dan gedung.
Melonjaknya harga minyak dan gas membuat beberapa perusahaan di ASEAN menerapkan kebijakan-kebijakan efisiensi energi dan secara perlahan mulai beralih ke penggunaan energi terbarukan. Hal ini mulai berlaku di beberapa negara ASEAN.
ASEAN merupakan kawasan yang kaya akan minyak dan gas, hal ini mengundang investor untuk berinvestasi di ASEAN, karena Eropa harus berjuang lebih keras akibat lonjakan harga energi. (NIA)
Penulis: Ahmad Dwiantoro