IDXChannel - Para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G7) akan membahas kekhawatiran terkait leverage atau "paksaan" ekonomi China. Hal tersebut diungkapkan seorang pejabat AS yang mengikuti diskusi tersebut.
Pernyataan itu, kemungkinan merupakan komponen dari keseluruhan komunike yang akan dirilis para pemimpin selama KTT 19-21 Mei di Hiroshima, Jepang, dan akan menjadi proposal tertulis yang lebih luas tentang bagaimana tujuh negara maju akan bekerja sama untuk melawan "leverage ekonomi" dari negara manapun.
"Pernyataan utama G7 diatur untuk memasukkan bagian khusus untuk China dengan daftar kekhawatiran yang mencakup paksaan ekonomi dan perilaku lain yang telah kami lihat secara khusus dari (Republik Rakyat China)," kata pejabat itu dilansir Reuters, Minggu (14/5/2023).
Pejabat itu menambahkan. pernyataan keamanan ekonomi yang terpisah akan berbicara lebih banyak terkait alat yang digunakan untuk melawan upaya pemaksaan dari negara mana pun, termasuk perencanaan dan koordinasi.
Presiden AS Joe Biden telah menjadikan China sebagai fokus kebijakan luar negerinya, bekerja untuk menjaga hubungan yang tegang dan kompetitif agar tidak mengarah ke salah satu konflik terbuka, termasuk mengenai Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri.
G7, yang juga mencakup Kanada, Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris, terkait erat secara ekonomi dengan China, pengekspor terbesar dunia dan pasar utama bagi banyak perusahaan di negara-negara tersebut.
Leverage ekonomi China atau kemampuan China untuk mempengaruhi kebijakan ekonomi dan perdagangan negara lain menjadi isu yang akan dibahas.
China memiliki leverage ekonomi yang signifikan karena sebagai eksportir terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, negara ini memiliki akses ke pasar global yang besar dan dapat mengambil tindakan ekonomi yang dapat berdampak pada negara-negara lain.
Selain itu, China juga memiliki cadangan devisa yang besar, sehingga dapat memanfaatkan kekuatan finansialnya untuk mempengaruhi negara lain, seperti dengan memberikan pinjaman atau investasi.
Dengan memiliki leverage ekonomi yang kuat, China dapat memperkuat posisinya dalam hubungan internasional dan mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang diambil oleh negara lain. (NIA)