Salah satunya lewat anggaran beasiswa yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja, oleh siswa dari kalangan mana pun. Seperti Angga Fauzan dan awardee beasiswa lainnya, dari LPDP ataupun yang lain, yang berkompetisi untuk mengejar peluangnya sendiri.
“Disrupsi semestinya tidak menjadi sesuatu yang menghentikan langkah Anda untuk maju. Mental entitlement, merasa berhak saja untuk mendapatkan sesuatu, tidak akan membuat Anda sukses, tidak akan membuat Indonesia maju,” kata dia.
Meskipun pemerintah telah menyediakan anggaran ratusan triliun, bukan berarti milenial dan Gen-Z berdiam diri saja. Mereka diharapkan mau bergerak untuk mengejar targetnya masing-masing, ikut memanfaatkan peluang yang disediakan jika berminat.
Itulah beberapa kunci sukses untuk milenial dan Z dari Sri Mulyani. Ia menekankan bahwa keberhasilan diri, terlepas apa pun targetnya, dapat diraih dengan kesediaan diri untuk bertekad, terus produktif, dan tidak berhenti belajar. (NKK)