Agoes menambahkan, untuk pengunjung restoran juga tidak terlalu terdampak penyesuaian harga BBM meski konsumsi tamu hotel ke restoran yang ada juga mengalami sedikit penurunan. Pada bulan-bulan seperti saat ini, kondisi sektor perhotelan memang cenderung sedikit menurun.
"Memang agak turun sedikit karena bulan-bulan ini agak berkurang (kunjungan). Namun untuk restoran penurunan tidak banyak, sekitar 20% saja," ujarnya.
Tercatat, berdasarkan data Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang, hingga semester I-2022, kunjungan wisatawan ke wilayah tersebut mencapai 5,9 juta orang. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari proyeksi kunjungan yang sebesar 1,9 juta wisatawan.
Kunjungan wisatawan tersebut mengalami lonjakan dibandingkan pada 2020, di mana berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, jumlah kunjungan tercatat hanya sebanyak 662.570 orang akibat dampak pandemi Covid-19.
(FAY)