IDXChannel - PT Pertamina (Persero) menyatakan siap untuk menyerap produksi Dimethly Ether (DME) untuk mensubstitusi penggunaan LPG. Pertamina juga memastikan proyek DME di Tanjung Enim, Sumatera Selatan segera dimulai.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya siap memberikan dukungan penuh terhadap upaya Pemerintah dalam meningkatkan penggunaan sumber energi dalam negeri sekaligus pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) demi mewujudkan kemandirian energi Nasional.
"Setelah Pertamina sukses menjalankan program Pemerintah B30 yang menggunakan sumber energi dari kelapa sawit yang berlimpah di Indonesia, ke depan Pertamina akan menyerap DME dari batu bara dalam negeri yang akan dihasilkan oleh fasilitas pengolahan DME di Tanjung Enim ini. Diestimasikan akan mengurangi impor LPG mencapai Rp 7 triliun per tahun," ujar Nicke dalam keterangan tertulis, Selasa (25/1/2022).
Proyek kerja sama strategis antara Pertamina dengan PT Bukit Asam Tbk dan Air Product Chemicals, Inc (APCI) ini bertujuan meningkatkan kemandirian energi lewat penggunaan sumber daya alam dalam negeri. Selain itu, proyek ini juga bakal mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG yang saat ini mencapai 80% dari total konsumsi LPG nasional atau sekitar 6,4 juta ton dari 7,95 juta ton LPG.
Dalam Rencana Energi Nasional (RUEN), DME memang telah diproyeksikan akan menjadi salah satu energi alternatif pengganti LPG sebagai energi rumah tangga. Proyek hilirisasi batu bara merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang akan mengubah batu bara kalori rendah dalam negeri yang selama ini belum terkomersialisasi secara optimal, menjadi produk akhir dengan nilai lebih tinggi.
Dalam kerja sama tersebut, PTBA akan menyediakan batu bara kalori rendah untuk diproses menjadi DME selama durasi proyek. Sementara APCI akan membangun dan mengoperasikan fasilitas pengolahan DME dengan menggunakan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) pertama di Indonesia untuk proyek batu bara sehingga dapat mengurangi emisi karbon dan proses gasifikasi batu bara menjadi lebih ramah lingkungan.
Nicke melanjutkan, Pertamina akan bertugas untuk menyiapkan infrastruktur hilir, serta mendistribusikan DME ke masyarakat. Pihaknya akan mengoptimalkan penggunaan infrastruktur LPG eksisting dan akan tetap memperhatikan produksi LPG domestik eksisting.
"Rencananya, produk DME Tanjung Enim ini akan digunakan untuk mengisi kebutuhan energi rumah tangga di wilayah Sumatera bagian selatan, mulai dari Riau hingga ke Lampung," ujarnya.
Selain mengurangi impor LPG, Proyek DME Tanjung Enim ini merupakan Proyek Strategis Nasional yang diharapkan juga membuka lapangan kerja baru dan membangun ekonomi di wilayah Sumatera Selatan. (RAMA)