Dalam Rencana Energi Nasional (RUEN), DME memang telah diproyeksikan akan menjadi salah satu energi alternatif pengganti LPG sebagai energi rumah tangga. Proyek hilirisasi batu bara merupakan proyek strategis nasional (PSN) yang akan mengubah batu bara kalori rendah dalam negeri yang selama ini belum terkomersialisasi secara optimal, menjadi produk akhir dengan nilai lebih tinggi.
Dalam kerja sama tersebut, PTBA akan menyediakan batu bara kalori rendah untuk diproses menjadi DME selama durasi proyek. Sementara APCI akan membangun dan mengoperasikan fasilitas pengolahan DME dengan menggunakan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) pertama di Indonesia untuk proyek batu bara sehingga dapat mengurangi emisi karbon dan proses gasifikasi batu bara menjadi lebih ramah lingkungan.
Nicke melanjutkan, Pertamina akan bertugas untuk menyiapkan infrastruktur hilir, serta mendistribusikan DME ke masyarakat. Pihaknya akan mengoptimalkan penggunaan infrastruktur LPG eksisting dan akan tetap memperhatikan produksi LPG domestik eksisting.
"Rencananya, produk DME Tanjung Enim ini akan digunakan untuk mengisi kebutuhan energi rumah tangga di wilayah Sumatera bagian selatan, mulai dari Riau hingga ke Lampung," ujarnya.
Selain mengurangi impor LPG, Proyek DME Tanjung Enim ini merupakan Proyek Strategis Nasional yang diharapkan juga membuka lapangan kerja baru dan membangun ekonomi di wilayah Sumatera Selatan. (RAMA)