"Berbagai upaya efisiensi, sementara efisiensi ini harus bisa mengcover biaya yang muncul akibat penanganan pandemi di lingkungan Adhi Karya," jelasnya.
Sementara itu, dari sisi pendapatan sepanjang 2020 tercatat sebesar Rp 10,8 triliun. Angka itu juga turun 30% jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
"Pendapatan Rp10,8 triliun turun 30%. Laba kotor Rp1,7 triliun masih bisa kami pertahankan," ucapnya.
Sementara itu, ekuitas perseroan juga mengalami penurunan dari Rp6,8 triliun menjadi Rp5,6 triliun. Hal ini terjadi karena perseroan menerapkan PSAK 72.
Sedangkan, Arus Kas Operasi mengalamun positif sebesar Rp1,4 Triliun. Hal ini dikarenakan, adanya pembayaran proyek besar seperti Jalan Tol Sigli - Banda Aceh dan LRT Jabodebek.