“Kami sangat mengapresiasi Pemerintah yang terus mendukung Pertamina secara konsisten melalui revisi peraturan yang memungkinkan pembayaran lebih cepat, penyesuaian harga produk, dan peningkatan anggaran,” kata dia.
Tak hanya dari aspek keuangan, kinerja operasional Pertamina yang ditopang oleh enam Subholding dan anak usahanya juga bertumbuh.
Di sektor environmental, social, governance (ESG), Nicke menegaskan komitmen Pertamina mengejar target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 32 persen pada 2030. Hal ini dimaksud untuk memitigasi perubahan iklim, serta mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE).
Pencapaian pertumbuhan ESG terlihat per 1 Desember 2023 menjadi 20,7 (medium risk) atau naik dari sebelumnya 22,1 (medium risk). Adapun skor sustainalytics yang lebih rendah mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik.
"Peringkat risiko ESG Pertamina naik menjadi peringkat satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas dari 61 perusahaan dunia," katanya.
(NIY)