sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Laba Pertamina Naik Jadi Rp26,17 Triliun di Tengah Penurunan Harga Minyak

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
11/09/2025 19:53 WIB
Pertamina mampu mengerek pertumbuhan laba di tengah penurunan harga minyak mentah dunia. Salah satu penopangnya produksi migas yang tembus 1 juta BOEPD.
Laba Pertamina Naik Jadi Rp26,17 Triliun di Tengah Penurunan Harga Minyak. (Foto: Inews  Media Group)
Laba Pertamina Naik Jadi Rp26,17 Triliun di Tengah Penurunan Harga Minyak. (Foto: Inews Media Group)

Namun demikian dari sisi laba bersih atau Net Profit After Tax (NPAT), Pertamina berhasil membukukan sebesar USD1,59 miliar atau setara Rp26,17 triliun. Nilainya naik 6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD1,5 miliar.

Sementara itu, EBITDA relatif stabil di kisaran USD6,27 miliar, sedikit meningkat dibanding USD6,10 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Simon mengatakan hal itu dapat diraih pasca Pertamina menerapkan dua strategi pertumbuhan, yaitu melalui maksimalisasi bisnis eksisting dan pengembangan bisnis rendah emisi.

"Hasilnya hingga Juli 2025 Pertamina telah mencatat pendapatan sebesar0 Rp672 triliun, dimana total volume total produksi migas mencapai lebih dari 1 juta barel oil ekuivalen per day (BOEPD), atau satu juta barel setara minyak per hari," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (11/9/2025).

Sedangkan dari sisi operasional, Pertamina mencatat beberapa capaian seperti temuan cadangan migas baru sebesar 724 juta MMBOE di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Selain itu Produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) pertama di Asia Tenggara dengan kapasitas 9.000 barel per hari.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement