IDXChannel - Penurunan luas lahan tanam padi dalam empat tahun terakhir menjadi tantangan struktural bagi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pemda merespons hal tersebut melalui program Masyarakat lan Pemerintah Tanggap Inflasi (MRANTASI) serta optimalisasi kebijakan Lumbung Mataraman.
“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik DIY, terdapat tantangan struktural bagi Yogyakarta berupa penurunan luas lahan tanam padi selama empat tahun terakhir,” kata Sekretaris Daerah Pemprov DIY, Beny Suharsono, dalam keterangan Jumat (21/2/2025).
Melalui MRANTASI, Pemda DIY fokus terhadap pengembangan skema Lumbung Mataraman guna mengatasi keterbatasan lahan.
“Ini dilakukan dengan memanfaatkan tanah kas desa,” ujar Beny.
Sejalan dengan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Wilayah Jawa, Pemprov DIY turut mendorong pemanfaatan digital farming, yakni penggunaan teknologi digital dalam pengelolaan pertanian.
Upaya ini dibarengi dengan intensifikasi pertanian guna meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi angka pengangguran di pedesaan. Optimalisasi peran off taker juga diupayakan guna menjaga stabilitas harga pangan.
Untuk diketahui, BI bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP), dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar pertemuan untuk mewujudkan stabilitas harga dan ketahanan pangan nasional melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Isu lahan menjadi salah satu hal yang diprioritaskan sekaligus rekomendasi kebijakan, yakni implementasi kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B).
Hal ini akan didorong bersama intensifikasi pertanian di sentra produksi, dan meningkatkan partisipasi generasi muda (petani milenial) dan aplikasi teknologi di sektor pertanian.
(Dhera Arizona)