Secara rinci, Abra memaparkan bahwa penjualan tenaga listrik menyumbang Rp261,58 triliun atau naik 6,91 persen dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp244,66 triliun.
"Padahal, tarif listrik tidak mengalami kenaikan sepanjang periode ini," ujar Abra.
Moncernya kinerja PLN pada triwulan ini, dikatakan Abra, melanjutkan capaian positif pendapatan dalam tiga tahun terakhir atau sejak masifnya transformasi proses bisnis, organisasi, Sumber Daya Manusia, hingga pelayanan pelanggan secara menyeluruh.
Terdekat, pada periode buku 2023 total pendapatan usaha perseroan yang mencapai Rp487,38 triliun atau meningkat Rp46,25 triliun pada 2022. Dalam periode itu, PLN juga berhasil menurunkan utang jangka panjang sekaligus jangka pendek sebesar Rp12,77 triliun.
"Pada akhir 2024, pertumbuhan pendapatan tersebut bisa makin melesat jika PLN mampu mengoptimalkan strategi efektif dalam mengelola pengeluaran dan pendapatan. Apalagi mengoptimalkan penjualan listrik hasil dari pembangkitnya sendiri," ujar Abra.