“Kemenperin juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang mendorong peningkatan utilisasi sektor industri,” ujarnya.
Dia menyebutkan, ada tujuh program yang dijalankan guna mengakselerasi program subtitusi impor ini dan mendorong percepatan pertumbuhan industri pada tahun 2021, antara lain program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), kebijakan harga gas, program hilirisasi mineral, pengembangan kawasan industri, program pengembangan digital capability center, program pengembangan vokasi industri, program pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM), dan program Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Kepada para pejabat yang dilantik Menperin juga berpesan agar mampu mengoptimalkan penyerapan anggaran. Agus menargetkan Kemenperin bisa berkontribusi tinggi untuk mendorong belanja pemerintah.
Selanjutnya, Menperin menginstruksikan para pejabat di lingkungan Kemenperin agar turut mendorong optimalisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) pada setiap produk industri nasional, agar mendukung produktivitas bagi sektor pembuat komponennya.
Langkah ini sejalan dengan kebijakan Kemenperin untuk menaikkan nilai TKDN menjadi 50% pada tahun 2024 sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. “Saya berharap agar semua pejabat Kemenperin mindset-nya harus mendukung TKDN,” sambungnya.