"Jalan terbaik adalah melakukan pengalihan lapangan, lapangan migas Pertamina dimungkinkan dialihkan ke kontraktor menjadi skema kerja sama operasi," jelasnya.
Sani meyakinkan, rencana pengalihan kini sudah semakin matang. MUJ sendiri membidik pengalihan pengelolaan lapangan migas Pertamina di wilayah Subang.
"Bukan hanya itu, di Subang banyak sekali lapangan yang low priority bagi Pertamina, mereka kan punya banyak sekali lapangan migas di Indonesia," ujarnya.
Lapangan migas yang dibidik MUJ sendiri memiliki potensi 300 barel. Dengan potensi tersebut, pihaknya yakin bisa melakukan proses pengalihan lapangan migas lainnya di Jabar.
"Kalau kita punya teknologi yang bisa mengoperasikan, ini kami sedang berproses. Lapangan migas yang masih bagus masih ada di Karawang, Subang, Bekasi, tempat lain kami terus pelajari," papar Sani.
Menurutnya menggarap lapangan migas terbukti bisa menghasilkan pendapatan yang positif. Jika rencana ini direalisasikan pada 2022, lapangan migas di Subang sudah bisa beroperasi dalam waktu dua tahun.
(IND)