Anne juga menjelaskan selain melakukan impor kereta bekas dari Jepang, pihaknya juga terus mengupayakan untuk pengadaan kereta baru. Bahkan, sudah dilakukan kontrak pembelian sebanyak 16 trainset dengan nilai Rp4 triliun dan siap untuk dioperasikan 2025 - 2026.
"Kereta yang bukan baru ini dibutuhkan untuk replacement konservasi saja, sehingga semakin lama jumlah kereta yang bukan baru ini akan semakin kecil, dan kereta baru ini akan semakin banyak," pungkasnya.
Selama proses perizinan impor belum diberikan, KAI Commuter akan melakukan optimalisasi rekayasa pola operasi agar operasional perjalanan commuterline tetap melayani para pengguna di seluruh Lintas Jabodetabek.
Saat ini KAI Commuter melayani lebih dari 800 ribu pengguna per hari, bahkan sebelum pendemi dapat melayani 1,2 juta pengguna per hari. (NIA)