Sehingga menurut Bhima jika dari periode sebelumnya berada di 7,07% dan diproyeksikan pada kuartal II tahun ini akan tumbuh hingga 5% sudah tergolong cukup bagus.
"Tapi kalau dari 7% bisa naik jadi 5% itu sudah bagus sekali karrna basisnya 7% tahun lalu," sambung Bhima.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah menambahkan tidak adanya penyekatan pada mudik lebaran tahun ini juga merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional.
"Saya kira begitu, emerintah nampaknya juga merencanakan memanfaatkan momentum lebaran untuj mengejar pertumbuhan ekonomi, walaupun pemulihan ekonomi sendiri sangat bergantung faktor pandemi dan juga faktor global," pungkasnya. (FHM)