sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ledakan Smelter Morowali dan Potret Industri Nikel RI sepanjang 2023

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
29/12/2023 07:30 WIB
Saat ini, Indonesia masih sangat bergantung pada investasi dari China untuk urusan smelter alias fasilitas pemurnian tambang, terutama nikel.
Ledakan Smelter Morowali dan Potret Industri Nikel RI sepanjang 2023. (Foto: MNC Media)
Ledakan Smelter Morowali dan Potret Industri Nikel RI sepanjang 2023. (Foto: MNC Media)

Mengutip website Kementerian Perindustrian, Kawasan Industri Morowali telah menghasilkan sejumlah produk tambang seperti stainless steel hingga 3 juta ton, 2 juta ton nickel pig iron (NPI), dan 3,5 juta ton carbon steel per tahun.

Produk stainless steel sebesar 3 juta ton tersebut berasal GCNS sebanyak 1 juta ton, ITSS sebanyak 1 juta ton dan PT Sulawesi Mining Investment (SMI) sebanyak 1 juta ton.

Dari investasi di Morowali ini, Indonesia menjadi salah satu produsen nikel dan sejumlah mineral tambang lainnya seperti stainless steel hingga kobalt yang diperhitungkan di pasar global. Bahkan, produk baja nirkarat Indonesia yang diekspor ke China dinilai menjadi salah satu saingan utama produk dalam negeri Negeri Tirai Bambu tersebut.

Berdasarkan penelusuran IDX Channel, tidak semua perusahaan mencantumkan profil lengkap. Sejumlah perusahaan yang profilenya dapat diakses di antaranya Hengjaya Mineralindo, Ranger Nickel Industry, Huayou Indonesia, dan QMB New Energy Materials.

Hengjaya Mineralindo

Nickel Mines Australia diketahui merupakan pemegang saham utama PT Hengjaya Mineralindo yang mencapai 80 persen. Sebanyak 20 persen kepemilikan di PT Hengjaya dimiliki oleh mitra Perusahaan di Indonesia yakni keluarga Wijoyo.

Diketahui Adi Wijoyo merupakan pendiri PT Genba Multi Mineral dan ikut mendirikan PT Hengjaya Mineralindo (Nickel Concesions). Telah berkecimpung di industri pertambangan di Indonesia sejak 2005, Adi juga mendirikan PT Gita Perkasa (konsesi batu kapur) dan PT Deras Perenial Energi (Gas Alam).

PT Hengjaya memegang 100 persen kepemilikan di proyek nikel Hengjaya (Tambang Hengjaya) yang terletak di Morowali dengan wilayah konsesi izin IUP seluas 5.983 hektare. Pada 2012, PT Hengjaya mendapatkan izin operasi penambangan/produksi selama 20 tahun termasuk opsi perpanjangan 10 tahun lagi.

Tambang Hengjaya merupakan salah satu operator tambang nikel dengan tonase terbesar dan berkadar tinggi di dekat IMIP. Dengan menggunakan kadar cut-off Ni 0,8 persen, Tambang Hengjaya memiliki sumber daya yang sesuai dengan JORC sebesar 185 juta ton kering dengan kandungan 1,3 persen Ni dan 0,08 persen Co, yang mengandung 2.405.000 ton kandungan nikel dan 148.500 ton kandungan kobalt.

Informasi saja, JORC merupakan kode Australasia untuk pelaporan hasil eksplorasi, sumber daya mineral dan cadangan bijih tambang, utamanya nikel.

Ranger Nickel Industry

Pada November 2018, Nickel Industries mengumumkan telah meningkatkan MoU menjadi Perjanjian Kolaborasi dengan mitranya Shanghai Decent untuk mengakuisisi hingga 80 persen kepemilikan saham di 2 smelter Rotary kiln Electric Furnace (RKEF) tambahan yang sedang dibangun pada saat itu di IMIP.

Nickel Industries mengakuisisi kepemilikannya di Proyek Ranger Nickel melalui perusahaan induk berbadan hukum Singapura, Ranger Investment Private Ltd. yang memiliki perusahaan berbadan hukum Indonesia.

Huayou Indonesia

Huayou Indonesia juga salah satu perusahaan nikel berbasis China. Perusahaan ini adalah bagian dari integrasi industri dan operasi internasional Zhejiang Huayou Cobalt, dengan lebih dari 13.000 karyawan yang berkantor pusat di Jakarta.

Dikutip dari laman resminya, Huayou Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan sumber daya nikel ramah lingkungan, Industrial Park ramah lingkungan serta berusaha untuk memberikan dukungan bahan baku yang solid untuk industri bahan baterai kendaraan listrik.

QMB New Energy Materials

QMB New Energy Materials adalah anak usaha patungan antara perusahaan China, Indonesia dan Jepang yang terdiri dari GEM Co.,Ltd., Brunp Recycling Technology Co.,Ltd., Tsingshan, PT IMIP dan Hanwa. 

Tak hanya industri hulu nikel, pemerintah juga gencar menggenjot industri baterai kendaraan listrik yang membutuhkan bahan baku berupa nikel. Sejumlah raksasa baterai dunia menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di Indonesia. Di antaranya LG Energy Solution Ltd, Contemporary Amperex Technology (CATL), BASF, Britishvolt, hingga Foxconn.

China Penerima Utama Ekspor Nikel RI

Selama ini, Morowali memang digadang menjadi pusat pertambangan nikel di Indonesia. Melansir laman resminya, IMIP adalah pengelola kawasan industri berbasis nikel yang ada di wilayah tersebut.

Indonesia sendiri menduduki peringkat satu untuk cadangan komoditas nikel dunia dengan volume setara dengan 23 persen cadangan dunia.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement