Surat tersebut ditandatangani oleh 27 investor, termasuk Aegon Asset Management, Danske Bank dan Brunel Asset Management, dengan gabungan aset kelolaan sebesar USD1,4 triliun.
Menurut kelompok itu, lonjakan harga energi yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina telah menunjukkan risiko ketergantungan pada bahan bakar fosil di saat ketidakpastian geopolitik.
“Aksi Rusia adalah pengingat keras akan kebutuhan untuk mempercepat transisi dari fosil ke energi terbarukan,” bunyi surat itu.
Jeanne Martin, kepala program perbankan di ShareAction, berkata surat-surat ini menjadi peringatan bagi bank-bank yang telah membuat komitmen Net-Zero.
“Pertama, mereka harus menghentikan pembiayaan langsung ladang minyak dan gas baru. Kedua, bank harus segera mengalihkan perhatian mereka dari perusahaan yang memungkinkan dikembangkannya ladang minyak dan gas baru,” kata Martin.