Lalu tangan ketiga adalah pelaksanaan riset dan penelitian terkait komoditas aluminium yang membutuhkan modal yang cukup signifikan, serta ketersediaan teknologi yang memadai.
Selanjutnya, tantangan keempat disebut Agus lebih pada ketersediaan logistik guna mendukung kinerja industri aluminium nasional.
"Sedangkan yang kelima, tantangan dari sisi eksternal, yaitu dalam bentuk resistensi dari pihak luar negeri terhadap kebijakan hilirisasi," tutur Agus.
Meski demikian, dengan masih adanya lima tantangan tersebut di lapangan, Agus menegaskan bahwa hal tersebut tidak menyurutkan komitmen pemerintah dalam menggenjot hilirisasi industri berbasis pengolahan sumber daya mineral logam. Tak terkecuali untuk jenis komoditas aluminium.
Bahkan, Agus menyatakan bahwa aluminium merupakan salah satu sumber daya mineral logam yang menjadi fokus kebijakan hilirisasi pemerintah saat ini.