Hal tersebut tak lepas dari potensi pasar domestik yang dimiliki komoditas aluminium, yang diperkirakan mencapai lebih dari satu juta ton per tahun.
Sayang, meski pasarnya besar dan potensial, pemerintah melalui PT Industri Asahan Aluminium (Inalum) baru bisa menyediakan pasokan sebesar 250 ribu ton saja.
"Sehingga secara pasar masih sangat terbuka untuk digarap. Masih terdapat room to grow yang sangat besar bagi investor untuk memenuhi kebutuhan aluminium nasional," ungkap Agus.
Guna menjawab berbagai tantangan tersebut, Agus menyebut pihaknya telah melakukan sinergi dengan berbagai pihak terkait, termasuk dengan para pelaku industri yang tergabung dalam asosiasi.
Karenanya, Agus berharap hadirnya Galunesia dapat menjadi energi baru untuk menjawab setiap tantangan yang ada dalam upaya mendongkrak hilirisasi di dalam negeri.