"Kalau dinaikkan daya listriknya, maka beban tagihan listrik akan naik dan merugikan orang miskin," kata Bhima.
Bhima membeberkan, biaya transisi ke kompor listrik relatif jadi beban baru. Dia menilai, tidak semua kompor listrik bisa diberi gratis, plus alat masak khusus.
"Kalau orang miskin disuruh beli kompor listrik sendiri sepertinya hanya menambah beban di tengah naiknya biaya hidup akibat inflasi," bebernya.
Bhima mengutarakan, pemerintah ingin mengurangi ketergantungan bahan bakar fosil, tapi di hulu pembangkit listrik masih dominan batu bara dan BBM.
"Jadi sama saja konsumsi listrik naik, maka PLTU yang butuh batu bara semakin tinggi. Beban hanya pindah dari penghematan di hilir jadi kenaikan pembelian batu bara dan BBM impor di hulu pembangkit," jelasnya.