"Pemerintah perlu melakukan peningkatan teknologi dan kapasitas SDM, khususnya untuk BMKG agar memonotior, menganalisis, dan memprediksi, serta memberikan informasi peringatan dini potensi multibencana geohidrometrologi secara cepat, tepat, akurat," ujarnya.
Untuk diketahui, selama 20 tahun terakhir, Indonesia menjadi negara yang ikut terdampak iklim global. Sekitar 112 pesisir kota/kabupaten yang tersebar dari Sumatera hingga Papua teridentifikasi mengalami banjir rob, dengan potensi kerugian mencapai Rp1.000 triliun.
"Pemerintah sangat menaruh perhatian pada masyarakat dan wilayah yang terkena dampak perubahan iklim," tegas Luhut. (TYO)