"Pertamina dengan PLN di Afrika Selatan juga sudah dikerjakan, dan kita juga ajak World Bank dengan Afrika, nanti kita lihat," kata Luhut.
Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM Agus Tjahajana Wirakusumah mengatakan bahwa Afrika memiliki potensi kobalt yang lebih baik apabila dibandingkan dengan Indonesia.
"Walaupun kita punya kobalt, tapi tidak sebanyak di Afrika. Karena kobalt kita kan nempel di nikel," kata Agus.
Oleh karena itu, menurut Agus, selain menyasar benua Afrika sebagai pasar baterai EV, kerja sama dengan negara-negara Afrika juga bisa memanfaatkan potensi kobalt yang ada di sana.
"Kalau ini (potensi kobalt) bisa dikerjasamakan," kata Agus.
(Nur Ichsan Yuniarto)