“Peningkatan pendapatan itu, juga diupayakan melalui kesempatan kerja, dengan kerja sama penempatan Penerima Manfaat (PM) dan memberikan kesempatan kepada PM untuk terlibat dalam perakitan alat bantu aksesibilitas bagi penyandang disabilitas,” ucapnya.
Selain meningkatkan pendapatan masyarakat, Robben mengaku, peningkatan standar hidup layak juga telah disediakan melalui program Rumah Sejahtera Terpadu (RST) dan penyediaan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa).
"Pemenuhan kebutuhan dasar melalui program permakanan bagi lansia dan penyandang disabilitas yang tidak berdaya dengan memberdayakan masyarakat sebagai penyedia dan penyalur makanan,” ucap dia.
Dirinya menambahkan peran pendukung eksternal juga dibutuhkan untuk menekan angka kemiskinan ekstrem. Oleh karenanya pihaknya juga telah melakukan kerja sama dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dan pelaku dunia usaha.
“Selain CSR, kami juga kerap menjalin kerja sama dengan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM), Pembiayaan Ultra Mikro, Kredit Usaha Rakyat (KUR), PT Pegadaian, PT PNM, PT Bahana Arta Ventura, dan Ditjen Perbendaharaan Kemenkeu,” jelas Robben.
(FRI)