"ini kita packing untuk per balnya sebanyak 50kg per goni. Alhamdulillah dalam waktu satu bulan ini kita bisa kumpulkan karya anak muda sebanyak 25 ton atau 500 bal yang akan kirim ke Pakistan," tutur Aldi.
Dikatakan Aldi, pelepasan ekspor ini berbentuk kerjasama usaha dengan eksportir dari CV Mulia Karya. "Ini kerjasama usaha dengan ibu angkat kita di Medan dengan CV MK. Nah kita ini yang mencari komoditas desa yang ada di Kecamatan Sei Lepan dan sekitarnya," ujarnya.
Dalam mengoptimalkan penyerapan kepada petani, Gudang Desa memberikan harga sekitar Rp2500-Rp3000 per kg dan turut melibatkan sekitar 20 pemuda untuk proses mulai dari penjemuran, pensortiran hingga bisa lulus kualifikasi ekspor.
Selain itu, Aldi juga mengatakan bahwa pengiriman ekspor ini juga dalam upaya untuk memanfaatkan limbah dari kelapa sawit yang ternyata memiliki potensi nilai ekonomi yang cukup besar. "Jika sebelumnya di kebun ini dibuang, ini bisa dimanfaatkan bagi masyarakat terlebih di masa sulit seperti ini," kata Aldi.
Terkait hal ini, Aldi melihat ternyata Desa memiliki potensi besar untuk dapat berkembang dan berkontribusi dalam bidang ekspor. "Ayo kita kembali ke desa karena desa ini punya potensi besar yang bisa kit jual. Lidi ini awalnya limbah yang di kebun ini bisa jadi sarang ular jadi bisa dimanfaatkan dan kebun bisa bersih dan ternyata lidi ini banyak diminati di luar negeri," pungkasnya. (TIA)