sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Marak Praktik Bundling, Pembelian Minyakita untuk Pedagang Dibatasi

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
19/06/2023 15:29 WIB
Praktik bundling Minyakita masih terjadi di pasar tradisional hingga saat ini.
Marak Praktik Bundling, Pembelian Minyakita untuk Pedagang Dibatasi. Foto: MNC Media.
Marak Praktik Bundling, Pembelian Minyakita untuk Pedagang Dibatasi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Praktik bundling Minyakita masih terjadi di pasar tradisional hingga saat ini. Sejumlah pedagang mengaku untuk bisa membeli ada syarat tertentu. 

Salah satu pedagang sembako bernama Mustain mengatakan, saat dia ingin membeli Minyakita di agen, pihak agen memberikan syarat harus membeli minyak merek Resto 2 liter untuk mendapatkan Minyakita 10 liter atau 10:2. Jika tidak demikian, pihak agen tidak akan memberikan. 

Selain itu, dia juga menyebut, pembeliannya pun dibatasi. Dalam sehari, ia hanya diperbolehkan membeli maksimal 50 liter. 

"Minyakita susah (dapatnya). Masih bundling sama resto. Kalau nggak gitu nggak dikasih. Jadi misalnya saya mau beli 1 dus, 1 dus itu kan 12 liter. Tapi 2 liter Minyakitanya di tuker sama minyak resto. Jadi saya nggak dapat utuh 12 liter, dapetnya (Minyakita) 10 liter doang," ujar Mustain saat ditemui di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta, Senin (19/6/2023).

Untuk harganya, beber Mustain, satu dus Minyakita dibanderol Rp160.000, namun jika sudah dibundling menjadi Rp162.000. 

“Selisihnya cuma Rp 2.000 dari yang nggak dibundling,” kata Mustain.

Itu sebabnya, Mustain menjual Minyakita ke konsumen sebesar Rp16.000 per liter, yang mana harga tersebut berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Perdagangan senilai Rp14.000 per liter. 

Dia mengatakan, dirinya menjual Minyakita di atas HET lantaran harga jual Minyakita di produsen sudah mahal yakni sebesar Rp15.000 per liter. Menurut dia, jika dirinya tetap memaksakan menjual sesuai HET, maka tidak akan mendapatkan laba atau keuntungan. 

“Kita kan jualan mau untung, kalai sesuai HET yang ada rugi,” cetusnya. 

Senada, pedagang sembako lainnya bernama Wahyu, menuturkan pasokan Minyakita masih sulit akibat adanya praktek bundling yang kerap dilakukan oleh para distributor atau agen.

“Saya juga susah dapat Minyakita, masih dibatasin. Kalau beli di agen harus dibundling sama minyak goreng merek lain. Kalau nggak begitu, harganya lebih mahal,” kata Wahyu.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement