Sedangkan sejak akhir tahun lalu pasokan beras ke pasar menurun drastis sebagai akibat dari belum memasuki panen raya. Sementara permintaan tetap tinggi sehingga menyebabkan harga terdongkrak naik.
"Luas lahan panen di KBB mencapai 9.137 hektare dan didominasi berada di wilayah selatan seperti Rongga, Gununghalu, Sindangkerta, CIlilin, Cipongkor, dan Cihampelas. Sedangkan di wilayah utara lebih pada tanaman hortikultura atau sayuran," tuturnya.
Kebutuhan beras di KBB selain dipasok dari hasil panen petani juga dari Bulog. Sudah ada tiga agen resmi yang menjalin kerja sama dengan Bulog, yaitu di Batujajar, Padalarang dan Cikalongwetan. Sehingga ketika masuk panen raya ditambah pasokan dari Bulog akan mampu mengembalikan harga beras di pasaran kembali normal.
Pemda KBB juga memiliki Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) beras pada tahun 2022 yang tersimpan di Bulog sebanyak 10 ton. Beras itu merupakan buffer stok yang akan didistribusikan ke daerah rawan pangan di KBB dan juga daerah yang terkena bencana alam.
"Rencananya tahun ini akan ada pendistribusian ke desa-desa rawan pangan. Nantinya pihak Bulog akan mendistribusikan berdasarkan pewaktuan yang telah ditetapkan Pemda KBB," ujarnya.
(FRI)