sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mata Uang BRICS Diprediksi Sulit Lawan Dolar, Ini Alasannya

Economics editor Wahyu Dwi Anggoro
06/04/2023 13:02 WIB
Prospek lahirnya mata uang global baru akhir-akhir ini meningkat.
Mata Uang BRICS Diprediksi Sulit Lawan Dolar, Ini Alasannya. (Foto: MNC Media)
Mata Uang BRICS Diprediksi Sulit Lawan Dolar, Ini Alasannya. (Foto: MNC Media)

Jaringan luas

Elemen kunci lain yang mendukung dominasi dolar AS adalah jaringan yang dimilikinya dalam sektor perdagangan dan keuangan internasional. Lebih dari 70 persen ekspor di luar Eropa menggunakan mata uang ini.

Popularitas dolar sebagai alat tukar juga mengukuhkan posisinya sebagai mata uang dominan dalam perbankan internasional

Model ekonomi

Selain itu, AS memiliki defisit perdagangan yang sangat besar. Hal itu menyebabkan melimpahnya surat berharga dan uang kertas AS. 

Jika negara-negara memutuskan untuk menggunakan mata uang mereka sendiri. Ada beberapa hal yang menghalangi transisi ini.

Contohnya, negara-negara seperti China dan Arab Saudi harus berurusan dengan keterbatasan mata uang mereka sendiri dan kurangnya pilihan investasi yang layak, serta kontrol modal.

Pergeseran dari model ekonomi yang sangat bergantung pada ekspor untuk menggerakkan ekonomi akan menjadi tantangan bagi negara-negara seperti China, Jerman, Taiwan, dan Korea Selatan. Transisi ke model yang bergantung pada konsumsi akan membutuhkan redistribusi pendapatan nasional yang signifikan dan  usaha politik yang besar.

Diskusi yang sedang berlangsung di dalam aliansi BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, mengenai pembentukan mata uang tunggal yang didukung oleh aset-aset seperti emas dan elemen-elemen tanah jarang, mungkin terlihat seperti sebuah ancaman potensial untuk dolar.

Namun, kenyataannya adalah masih belum ada alternatif untuk dolar AS saat ini, dan dominasinya dalam lanskap keuangan global kemungkinan besar akan terus berlanjut di masa mendatang. (WHY/Anggerito Kinayung Gusti)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement