IDXChannel - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, masih memperhitungkan keuntungan dan kerugian terkait rencana mempensiunkan penggunaan batubara pada pembangkit listrik. Apalagi, biaya yang harus dikucurkan pemerintah untuk melakukan transisi energi juga tidak sedikit jumlahnya.
"Nah ini harus diperhitungkan dari sisi berapa dana dibutuhkan untuk retiring, berapa dana dibutuhkan untuk membangun renewable dan bagaimana implikasinya dari keuangan negara. Karena ini sangat penting dari sisi keuangan negara, apakah pajak subsidi atau insentif lainnya yang bisa diberikan untuk melakukan transisi yang baik," ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Rabu (15/12/2021).
Kata dia, untuk melakukan transisi energi yang lebih ramah lingkungan, bahkan pada 2030 mendatang pemerintah berencana menghentikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU secara bertahap, guna mengurangi penggunaan batubara.
"Pertama adalah kriteria non-renewable (energi tak terbarukan) atau coal (batubara) yang mana yang akan diprioritaskan untuk diperpendek atau bahkan di-retired (pensiunkan) dari sisi operasinya. Itu harus ada kejelasan kriteria," katanya
Dia menambahkan saat ini konsumsi listrik turun. Hal ini dikarenakan, beberapa kantor sepi dikarenakan tidak digunakan dan banyak karyawan yang bekerja di rumah.