1. Penjual tidak boleh mempraktikkan kebohongan dan penipuan kepada pembeli
Penipuan yang dimaksud disini berkenaan dengan hal-hal seperti pengurangan timbangan, menukar barang yang hendak dibeli, dan sumpah palsu. Anjuran ini juga berlaku pada kegiatan promosi.
2. Penjual harus menjauhkan diri dari sumpah yang berlebihan dalam menjual suatu barang
Dalam mengiklankan produk atau jasa, tidak dibenarkan untuk melakukan pembodohan dengan cara berdusta. Sebaik apa pun cara yang dipakai, sehalus apa pun bahasa yang digunakan, tetap sumpah yang berlebihan tidak akan membawa kebaikan dalam berdagang.
3. Hanya dengan sebuah kesepakatan bersama, suatu penjualan akan sempurna.
Nabi Muhammad sangat menghargai hak-hak individu dalam berdagang, baik pihak pedagang maupun pembeli. Dalam prinsip perdagangan yang digunakan oleh beliau, tidak ada satu pihak yang mempunyai keistimewaan yang lebih dari pihak yang lain. Kadang dalam transaksi ada satu pihak yang merasa dirugikan, atau kesepakatan yang terjalin hanya ada pada satu pihak.
4. Penjual harus tegas terhadap timbangan dan takaran.
Ketegasan dalam menentukan timbangan atau takaran ini dilandasi oleh sifat jujur pedagang atau pengusaha. Jika pengusaha dengan sengaja melakukan kecurangan dalam timbangan, maka dia telah melakukan penipuan dan kecurangan. Kepercayaan pelanggan pun tidak akan datang kepadanya. (TYO)