"Selain itu, estimasi penerimaan negara dari proyek ini adalah sebesar USD41,7 juta, setara dengan Rp641,2 miliar, akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pendapatan negara," kata dia.
Dwi juga menekankan pentingnya inovasi dan penerapan teknologi ramah lingkungan dalam proyek ini. Platform yang menggunakan tenaga surya sepenuhnya merupakan salah satu contoh inovasi yang kami dorong di industri migas.
"Inisiatif ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mendukung transisi energi menuju penggunaan energi bersih, serta mengurangi jejak karbon dalam proses produksi. Kami harap langkah ini bisa menjadi inspirasi bagi proyek-proyek migas lainnya di Indonesia," kata dia.
Lebih lanjut dia juga menyoroti keberhasilan dan pembelajaran dari proyek West Belut ini perlu didokumentasikan dengan baik sebagai inspirasi dan acuan bagi pengembangan proyek-proyek hulu migas lainnya di masa depan.
Sementara Direktur dan Chief Operating Officer Medco E&P Ronald Gunawan juga menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian ini. "Pengiriman gas perdana dari Proyek West Belut adalah bukti kerja keras dan dedikasi tim kami, serta dukungan penuh dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan SKK Migas," ujarnya.
(Dhera Arizona)