Oleh sebab itu, pembeli jadi berkurang alias sepi. Jika pun ada, kuantitas pembeliannya dikurangi dari biasanya. Misalnya, biasa membeli 10 liter kini hanya 5 liter.
"Karena mahal itu tadi. Jadi buat mereka uangnya bisa dibagi-bagi buat beli keperluan dapur lainnya," imbuh Yanto.
Selanjutnya ia mengatakan, meskipun harga beras melambung, pembeli sudah memaklumi. Walaupun terkadang masih ada yang berusaha menawar. Adapun jenis beras yang paling banyak dibeli adalah jenis medium.
"Keluhan pembeli tetap ada, tapi mau nggak mau tetap beli. Kebutuhan kan soalnya. Yang menawar juga banyak tapi enggak saya kasih. Habis bagaimana memang harga mahal, susah saya nuruninnya. Mereka juga memaklumi," tandas Yanto. (NIA)