IDXChannel – Bisnis rintisan alias startup tengah menjadi sorotan. Bukan karena perkembangannya yang cukup masif, melainkan karena keberadaannya yang tengah mengalami guncangan.
Kebanyakan dari bisnis rintisan ini disebut hanya berjalan mengandalkan kucuran dana investor sehingga rapuh dan mudah rubuh. Gara-gara kondisi ekonomi yang masih tidak pasti, ditambah inflasi di berbagai negara dan konflik Rusia-Ukraina yang belum mereda, investor startup mengurungkan niat untuk menyuntikkan dananya ke startup karena takut merugi.
Imbasnya, PHK massal terjadi pada pekerja startup. Laporan layoffs.fyi menyebutkan, 15.000 karyawan startup di seluruh dunia terpaksa di-PHK. Beberapa diantaranya ialah JD.ID, LinkAja hingga Zenius.
Padahal, pendanaan modal ventura ke startup cukup besar, termasuk di Indonesia. Data DSInnovate menyebutkan, di kuartal I 2022, pendanaan startup tercatat mencapai US$ 1,2 miliar, meningkat 2x lipat dibanding periode yang sama tahun lalu.