2. Metode Saldo Menurun Ganda
Metode perhitungan depresiasi berikutnya adalah metode saldo menurun ganda atau double declining balance method. Metode ini merupakan metode penyusutan yang dipercepat dimana biaya penyusutan dibebankan lebih tinggi pada awal pemanfaatan aset dan lebih rendah pada tahun-tahun setelahnya. Rumus perhitungan depresiasi dengan metode ini adalah sebagai berikut.
Depresiasi = (Harga Perolehan : Umur Ekonomis) x 2.
Jika menggunakan contoh di atas, maka perhitungan depresiasi dengan metode ini adalah sebagai berikut.
Depresiasi Tahun Pertama (awal) = (Rp4.500.000 : 5) x 2
= Rp1.800.000
Depresiasi Tahun Kedua dan Seterusnya = [(Rp4.500.000-Rp1.800.000) : 5] x 2
= (Rp2.700.000 : 5) x 2
= Rp540.000 x 2
= Rp1.080.000
Jadi, depresiasi pada tahun awal pemakaian adalah sebesar Rp1.800.000 dan pada tahun kedua dan seterusnya depresiasinya semakin berkurang yakni Rp1.080.000.
3. Metode Unit Produksi
Metode selanjutnya adalah metode unit produksi atau units of production method. Metode ini umumnya digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk mengetahui sisa usia dari aset mereka. Sebab, metode ini dapat memberikan gambaran bagaimana beban penyusutan suatu aset berdasarkan kapasitas produktifnya. Rumus depresiasi dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut.
Depresiasi = (Harga Perolehan – Harga Residu) x (Pemakaian : Kapasitas maksimal).
Itulah ulasan IDXChannel mengenai contoh depresiasi dan rumus perhitungannya yang bisa Anda jadikan referensi dalam melihat penyusutan nilai sebuah aset. Perhitungan ini sangat penting dalam melihat nilai ekonomis dari aset bisnis Anda. Semoga bermanfaat!