IDXChannel – Anda perlu memahami contoh depresiasi dan rumus perhitungannya agar dapat mengetahui penurunan nilai aset Anda. Dalam Ilmu Akuntansi, depresiasi atau disebut juga penyusutan adalah jumlah yang dapat disusutkan dari sebuah aset selama masa pakainya.
Pada dasarnya, depresiasi adalah penurunan nilai atau harga suatu barang atau aset seiring waktu pemakaiannya. Jadi, ketika Anda memiliki suatu aset, nilai aset tersebut akan menyusut karena terjadi keausan atau keusangan. Untuk lebih jelasnya, IDXChannel merangkum contoh depresiasi dan rumus perhitungannya sebagai berikut.
Contoh Depresiasi dan Rumus Perhitungannya dalam Bisnis
Seiring berjalannya waktu pemakaian suatu barang atau aset, barang tersebut akan terus mengalami depresiasi atau penyusutan. Sebuah barang tentu akan mengalami keusangan baik karena faktor lingkungan maupun faktor masa pakai barang itu sendiri. Meskipun Anda telah merawatnya dengan baik, namun barang tersebut pasti akan mengalami depresiasi atau penyusutan nilai.
Depresiasi memiliki peran penting dalam sebuah bisnis. Depresiasi ini dapat menjadi pedoman untuk memperkirakan masa manfaat sebuah aset yang diperoleh oleh pemilik atau penggunanya. Selain itu, depresiasi juga dapat mengurangi pajak dan mengurangi penghasilan kena pajak yang harus dibayarkan perusahaan. Agar lebih paham, Anda bisa melihat contoh depresiasi dan rumus perhitungannya berikut ini.
Contoh Depresiasi dan Rumus Perhitungannya
Sebagainya contoh, dalam kehidupan Anda sehari-hari, Anda sering mengalami depresiasi. Misalnya, saat Anda membeli sebuah mesin cuci dengan merek X pada tahun 2021 seharga Rp2.700.000. Anda merawatnya dengan baik dan mesin cuci tersebut masih berfungsi dengan baik hingga tahun 2022.
Namun, bagaimanapun kondisinya, harga mesin cuci tersebut ketika dijual kembali di tahun 2022 tetap tidak akan sama seperti sebelumnya. Ketika Anda menjualnya, ada penyusutan harga yang akan terjadi karena masa pemakaian. Nilainya tidak akan sama sebesar Rp2.700.000 seperti saat pertama kali membeli. Tentu harga saat ini dari mesin cuci tersebut telah berkurang.
Contoh lainnya, harga smartphone Samsung Galaxy Note 9 yang baru dan original mencapai Rp10.499.000. Namun, untuk harga smartphone ini yang bekasnya atau second-nya hanya berkisar Rp4-5 jutaan di salah satu ecommerce. Hal ini menunjukkan bahwa smartphone tersebut mengalami depresiasi atau penurunan nilai karena masa pakai.
Rumus Perhitungan Depresiasi
Untuk menentukan nilai depresiasi suatu barang, ada beberapa metode dan rumus yang bisa digunakan.
1. Metode Garis Lurus
Metode garis lurus atau straight-line method merupakan jenis perhitungan yang menggunakan nilai residu. Rumus perhitungan dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut.
Depresiasi = (Harga Perolehan – Nilai Residu) : Umur Ekonomis.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan membeli komputer dengan harga Rp4.500.000 yang diperkirakan akan dipakai selama 5 tahun. Di tahun kelima, komputer tersebut dijual dengan perkiraan harga Rp2.000.000. Maka besarnya penyusutan nilai komputer tersebut adalah sebagai berikut.
Depresiasi = (Rp4.500.000-Rp2.000.000) : 5
= Rp1.500.000 : 5
= Rp300.000
Jadi, depresiasi atau penyusutan dari komputer tersebut adalah sebesar Rp300.000 per tahunnya.
2. Metode Saldo Menurun Ganda
Metode perhitungan depresiasi berikutnya adalah metode saldo menurun ganda atau double declining balance method. Metode ini merupakan metode penyusutan yang dipercepat dimana biaya penyusutan dibebankan lebih tinggi pada awal pemanfaatan aset dan lebih rendah pada tahun-tahun setelahnya. Rumus perhitungan depresiasi dengan metode ini adalah sebagai berikut.
Depresiasi = (Harga Perolehan : Umur Ekonomis) x 2.
Jika menggunakan contoh di atas, maka perhitungan depresiasi dengan metode ini adalah sebagai berikut.
Depresiasi Tahun Pertama (awal) = (Rp4.500.000 : 5) x 2
= Rp1.800.000
Depresiasi Tahun Kedua dan Seterusnya = [(Rp4.500.000-Rp1.800.000) : 5] x 2
= (Rp2.700.000 : 5) x 2
= Rp540.000 x 2
= Rp1.080.000
Jadi, depresiasi pada tahun awal pemakaian adalah sebesar Rp1.800.000 dan pada tahun kedua dan seterusnya depresiasinya semakin berkurang yakni Rp1.080.000.
3. Metode Unit Produksi
Metode selanjutnya adalah metode unit produksi atau units of production method. Metode ini umumnya digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk mengetahui sisa usia dari aset mereka. Sebab, metode ini dapat memberikan gambaran bagaimana beban penyusutan suatu aset berdasarkan kapasitas produktifnya. Rumus depresiasi dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut.
Depresiasi = (Harga Perolehan – Harga Residu) x (Pemakaian : Kapasitas maksimal).
Itulah ulasan IDXChannel mengenai contoh depresiasi dan rumus perhitungannya yang bisa Anda jadikan referensi dalam melihat penyusutan nilai sebuah aset. Perhitungan ini sangat penting dalam melihat nilai ekonomis dari aset bisnis Anda. Semoga bermanfaat!