sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Memahami Reinfeksi Covid-19, Benarkah Terpapar Kembali Tingkatkan Imunitas?

Economics editor Kevi Laras
21/02/2022 15:03 WIB
Istilah reinfeksi atau terpapar kembali bagi pasien yang pernah terinfeksi suatu virus, seperti Covid-19.
Istilah reinfeksi atau terpapar kembali bagi pasien yang pernah terinfeksi suatu virus, seperti Covid-19.
Istilah reinfeksi atau terpapar kembali bagi pasien yang pernah terinfeksi suatu virus, seperti Covid-19.

IDXChannel - Istilah reinfeksi atau terpapar kembali bagi pasien yang pernah terinfeksi suatu virus, seperti Covid-19.  Awalnya, terdiagnosis pada 26 Maret 2020, dan infeksi kedua dideteksi 142 hari kemudian (sekitar 4 bulan), dengan virus corona yang berbeda secara genetik.

Ada seseorang pernah sakit Covid-19 bisa kembali terinfeksi, setelah divaksinasi. Salah satu kasus infeksi ulang yang dilaporkan terjadi pada seorang pria berusia 33 tahun dari Hong Kong.

Melihat kasus tersebut, ahli kesehatan mengatakan bahwa virus Covid-19 menginfeksi karena masuk ke dalam tubuh manusia melalui hidung dan tenggorokan. "Kekebalan pada lapisan mukosa di daerah ini cenderung bertahan dalam waktu singkat dibanding kekebalan sistemik di seluruh tubuh," jelas profesor kedokteran di Universitas East Anglia, Paul Hunter dilansir dari The Conversation, Senin (21/2/2022)

Hal itu terjadi karena virus yang bermutasi bisa tidak dikenali oleh antibodi yang sudah terbentuk sebelumnya. Bisa juga karena sistem imun menurun sejak terakhir terinfeksi atau divaksinasi. Inilah alasan kita mendapat vaksin booster, untuk kembali meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

Dia menerangkan bahwa vaksinasi jadi alasan perlindungan terhadap infeksi parah, yang biasanya terjadi di paru-paru, bertahan lebih lama daripada perlindungan terhadap infeksinya. Reinfeksi pada orang sudah divaksinasi maupun yang pernah terkena sebelumnya, biasanya tidak terlalu parah daripada infeksi primer.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement