Menurutnya, produktivitas seharusnya menjadi bagian dari strategi jangka panjang. Peningkatan skill digital juga dinilai menjadi pekerjaan rumah.
Kemnaker mencatat hanya 19 persen jumlah pekerja RI yang memiliki skill digital, sementara benchmark negara maju adalah 58-64 persen.
Dia juga menyebut rendahnya kualitas pendidikan tenaga kerja berdampak langsung terhadap produktivitas nasional.
“Unfortunately kualitas tenaga kerja kita ini juga problem. 85 persen itu adalah lulusan SMA, SMK maksimum gitu ya. Dan ini menjadi tantangan kita,” ujarnya.
(NIA DEVIYANA)