sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mendag Diminta Waspadai Siklus Kenaikan Harga Bawang Putih Februari-April

Economics editor Komaruddin Bagja
10/02/2021 14:15 WIB
Meski stok masih dirasa aman, namun harga bawang putih tetap mengalami kenaikan.
Pedagang bawang putih. (Foto: MNC Media)
Pedagang bawang putih. (Foto: MNC Media)

Terpisah, Ketua Forum Komunikasi Pengusaha dan Pedagang Pangan Umar Anshori membantah kenaikan harga bawang putih disebabkan oleh distributor. Dia mengungkapkan, kenaikan yang berlangsung setiap awal tahun berawal dari harga importir yang sudah tinggi. Alhasil, para pedagang terpaksa menjual lebih mahal.

Dia kecewa karena pedagang selalu dijadikan sebagai kambing hitam setiap kala harga bawang putih mengalami kenaikan. Padahal, mereka selalu didatangi petugas untuk pengecekan harga.

"Padahal ketika barang tidak ada, pedagang rela antre dari subuh untuk mendapatkan bawang putih, itupun jumlahnya dibatasi hanya satu sampai dua sak per orang, seperti kejadian tahun lalu," beber Umar.

Senada, salah seorang pedagang bawang putih di Jakarta, Wandi, mengaku tidak ada upaya menaikkan harga dari segi penjual. Sebab, harga di importir dan distributor sudah mematok tinggi.

"Kalau dibilang kami menaikkan harga bawang putih adalah salah besar. Kemarin saja, hari Senin, saya mau beli bawang putih sama importir harganya sudah 18.250 rupiah per kilo. Padahal distributor masih jual eceran di harga yang sama, akhirnya distributor mau tidak mau harus menjual di atas 18.250 per kilo supaya ada keuntungan," kata Wandi.

Halaman : 1 2 3 4
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement