IDXChannel - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan transaksi dalam Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 tumbuh 13-16 persen dibandingkan tahun lalu menjadi Rp29 triliun
Pada 2023, nilai transaksi Harbolnas mencapai Rp25,7 triliun, tumbuh 182 persen dalam lima tahun terakhir. Sementara itu, porsi nilai transaksi produk lokal di Harbolnas 2023 sekitar 48,1 persen atau Rp12,3 triliun.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso berharap, nilai transaksi dalam Harbolnas tahun ini bisa meningkat. Dia juga berharap porsi nilai transaksi produk lokal bisa di atas 50 persen, sehingga menciptakan dampak lebih besar.
“Kami juga mengharapkan adanya multiplier effect dari penyelenggaraan Harbolnas 2024, yaitu tidak hanya meningkatkan penjualan produk dalam negeri, tetapi juga dapat meningkatkan sektor transportasi dan logistik, khususnya pengiriman barang, dan sektor-sektor lainnya,” kata Mendag lewat keterangan resmi, Minggu (8/12/2024).
Kemendag menggelar peluncuran Harbolnas 2024 di The Park, Pejaten, Jakarta pada Jumat (6/12/2024). Dalam acara ini, Mendag mendorong secara khusus penjualan produk UMKM dan produk dalam negeri dalam Harbolnas yang digelar pada 10-11 Desember 2024 dan 13-16 Desember 2024.
Secara keseluruhan, Mendag memproyeksikan nilai transaksi lewat e-commerce pada 2024 bisa mencapai Rp487 triliun, tumbuh 7,33 persen dari 2023 yang sebesar Rp453 triliun. Pertumbuhan tersebut mencerminkan perkembangan ekonomi digital di Indonesia sekaligus meningkatnya penerimaan dan preferensi masyarakat dalam berbelanja online.
Selain itu, jumlah pengguna platform e-coommerce di Indonesia juga terus meningkat. Pada 2024, jumlahnya diperkirakan mencapai 65,65 juta atau meningkat 11,9 persen dari 2023 yang sebesar 58,63 juta. Porsi pelaku usaha UMKM yang berdagang online juga meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase UMKM yang berjualan online di e-commerce mencapai 37,79 persen dari total keseluruhan.
Mendag mendorong agar platform e-commerce dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku UMKM. Di samping bisa merambah pasar yang lebih luas yakni lintas kabupaten dan provinsi, kehadiran platform e-commerce juga menciptakan peluang bagi produk UMKM untuk menjajaki pasar ekspor.
(Rahmat Fiansyah)