sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menilik Perkebunan Kopi Petani Blitar Lereng Kawi, Sudah Ada Sejak Jaman Belanda

Economics editor Solichan Arif/Kontri
02/08/2021 06:35 WIB
Sebentar lagi merupakan masa panen Pungkasan bagi kebun kopi petani Blitar.
Biji-biji kopi yang dijemur petani lereng Kawi di Desa Sumberurip Kecamatan Doko Kabupaten Blitar. (Foto: Solichan Arif)
Biji-biji kopi yang dijemur petani lereng Kawi di Desa Sumberurip Kecamatan Doko Kabupaten Blitar. (Foto: Solichan Arif)

Sedangkan biji yang sudah terkelupas kulitnya Rp 12-13 ribu per kilogram. Beberapa petani, kata Kinan langsung menjual hasil panennya. Kendati demikian tidak sedikit yang memilih menggudangkan dulu. Sampai pasar memberi tawaran harga lebih menguntungkan, kopi baru dikeluarkan. Menurut Kinan, lima tahun terakhir ini, para petani Sumberurip mulai menanam tanaman hortikultura. Yakni diantaranya kentang. 

Hasil tanaman hortikultura, ditambah peternakan kambing mereka pakai untuk menyambung hidup bulanan. Agar keuangan mereka terkelola dengan baik, para petani juga mendirikan lembaga koperasi sendiri. "Saat ini untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari para petani cukup mengandalkan dari tanaman hortikultura dan ternak kambing," pungkas Kinan. (TIA)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement