Adapun desfisit APBN diperkirakan mengecil yaitu Rp598,2 triliun atau 2,84%.
"Ini secara konsisten melaksanakan Perpu 1 Tahun 2020 atau UU 2 Tahun 2020, yaitu konsolidasi fiskal di mana pada 2023 defisit harus dijaga di bawah 3% dari GDP," tuturnya.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan belanja negara akan difokuskan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Belanja juga difokuskan pada proyek strategis nasional seperti infrastruktur untuk mendukung transformasi ekonomi dan ekonomi hijau, termasuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Kita juga terus memperluas dan memperkuat, mereformasi jaring pengaman sosial, dengan memperbarui kemiskinan masyarakat rentan melalui survei register ekonomi dan sosial," jelas Sri.
Pada kesempatan tersebut, Sri Mulyani didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Mendikbudristek Nadiem Makarim yang akan memberikan keterangannya terkait rencana kerja di 2023. (NIA)