Lebih lanjut Airlangga mengatakan, peningkatan juga terjadi pada sektor penanaman modal kuartal II dengan realisasi mencapai Rp302,2 triliun dan mampu menciptakan lapangan kerja bagi sekitar 320.534 tenaga kerja.
Adapun capaian investasi tersebut berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp163,2 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp138 triliun.
“Tingkat resiliensi Indonesia cukup tinggi dan relatif lebih kuat. Kami pun masih mencermati capital flow dari sisi ekuitas masih pada posisi net inflow karena kepercayaan pasar terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Namun saat ini, Indonesia masih harus mewaspadai risiko
kenaikan inflasi,” papar Airlangga.
Terkait dengan inflasi, sambungnya, inflasi pada bulan September 2022 yang terjadi akibat kenaikan sejumlah harga barang telah mampu diatasi dengan adanya penurunan harga komoditas hortikultura yang turut menjadi shock absorber bagi penanganan inflasi pada sektor pangan.
Adapun beragam capaian positif ekonomi tersebut menjadi wujud konkret dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah dilakukan Pemerintah dengan mengalokasikan Rp455,6 triliun pada 2022 guna penanganan kesehatan, perlindungan sosial, serta penguatan pemulihan ekonomi.