Sementara Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menyebutkan Komposisi penyaluran KUR pada sektor pertanian dan perikanan di Ambon tercatat masing-masing sebesar Rp4,51 miliar (3,43 persen) dan Rp2,88 miliar (2,18 persen). “Hal ini menandakan masih terbukanya peluang penyaluran KUR pada kedua sektor tersebut,” sambung Iskandar.
Sementara penyaluran KUR di Provinsi Maluku sendiri sejak Januari 2021 sampai 27 September 2021 telah mencapai Rp 768,51 miliar kepada 26.660 debitur. Porsi penyaluran KUR di Provinsi Maluku selama 2021 per sektor terbesar adalah sektor perdagangan (55,66 persen), jasa-jasa (19,25 persen), serta pertanian, perburuan dan kehutanan (12,72 persen).
Sektor pertanian dan perikanan merupakan salah satu sektor pendukung ekonomi Provinsi Maluku yang dibuktikan dengan realisasi KUR yang tercatat sebesar Rp97,78 miliar (12,72 persen) dan 56,48 miliar (7,35 persen).
Menurut Menko Airlangga, pertumbuhan ekonomi di Maluku sudah membaik. PDRB Kuartal 2-2021 yaitu 4,53 persen, dan ini sudah berada dalam jalur positif. Menko menyebutkan kalau hal ini akan terus didorong dengan cara ekonomi rakyat terus digelontorkan.
"Pemerintah juga terus mendorong Program Kartu Prakerja, jumlah penerimanya di 2021 di Maluku meningkat dua kali lipat dibandingkan 2020. Kami sudah diprioritaskan di timur, jadi semakin banyak anak muda kita yang mendapatkan Kartu Prakerja,” tutup Airlangga. (RAMA)