"Memang ini lebih pelik dibanding penanganan TPPO, saya menganalogikan dengan korban TPPO. Korban TPPO ini kan sudah jalan, berdasarkan catatan kita jumlahnya kan cukup besar," katanya.
Dia menerangkan jika dalam kasus TPPO, para korban ini yang telah dijemput dari luar negeri akan dibina dan diberdayakan di Indonesia. Selain itu, keluarga korban TPPO juga diberikan Bansos dengan catatan korban merupakan dari keluarga miskin.
"Pada awal awal saya ikut menjemput (korban TPPO) kan itu yang mereka yang di luar negeri, setelah ketahuan dimana dia tinggalnya, kemudian kita angkut disini kemudian kita taruh di tempatkan di balai-balai pelatihan bersama Bu Menaker di balai latihan kerja, kemudian di balai keterampilan kemensos," ujarnya.
(SLF)