“Saya mengharapkan pertemuan ini dapat menghasilkan praktik baik dan rekomendasi bagi pemangku kepentingan serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengurangan risiko bencana,” ujar Muhadjir.
Selain itu, Muhadjir menegaskan bahwa Indonesia telah mengadopsi pendekatan pentahelix berbasis masyarakat yang dikenal dengan gotong royong dalam mencapai resiliensi.
“Kami menegaskan pentingnya kolaborasi pentahelix, termasuk partisipasi dari Pemerintah, Masyarakat, Dunia Usaha, Akademisi, dan Media. Pada tingkat komunitas, kolaborasi tersebut diimplementasikan melalui program seperti Taruna Siaga Bencana dan Desa Tangguh Bencana,” tutur Muhadjir saat memberikan keterangan pers usai Opening Ceremony Forum GPDRR.
Semntara itu, bagi Indonesia sendiri Forum GPDRR ini memiliki arti penting dalam membantu proses pemulihan sosial-ekonomi di Indonesia serta meningkatkan kembali kewaspadaan publik domestik mengenai pentingnya pengurangan risiko bencana.
“Untuk itu, melalui forum ini Indonesia mengajak para pemimpin dunia bekerja sama dalam mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan pandemi,” pungkasnya.