“Kedua, memastikan akses kemanusiaan dan pelindungan rakyat sipil. Tanggung jawab utama kita adalah untuk menyelamatkan nyawa. Setiap menit yang kita lewatkan di sini untuk berbicara, pada saat yang sama dapat berarti hilangnya nyawa rakyat Palestina,” papar dia.
Retno menambahkan, “Saya menyerukan Majelis Umum PBB, bersama dengan Badan PBB yang terkait dan pihak lain, untuk meningkatkan upayanya dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina yang terdampak. Mereka harus menyerukan agar Israel membuka dan memberikan akses pengiriman bantuan kemanusiaan, termasuk ke Gaza,yang telah berada dalam pengepungan selama lebih dari 13 tahun.”
“Ketiga, mendorong negosiasi multilateral yang kredibel. Negosiasi yang kredibel sangat penting dalam memajukan perdamaian yang adil dan komprehensif, berdasarkan two-state solution dan sejalan dengan parameter internasional yang telah disetujui,” ungkap dia.
Menurut dia, “Majelis Umum memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk memastikan agar negosiasi perdamaian dapat terlaksana. Kita harus menghentikan upaya sistematis Negara Penjajah yang bisa saja tidak menyisakan apapun untuk dirundingkan. Kita tidak dapat membiarkan bangsa Palestina kehilangan pilihannya dan menerima ketidakadilan sepanjang hidupnya.”
“Belakangan ini, di masa pandemi COVID-19, kita melihat menurunnya kepercayaan terhadap institusi multilateral. Hari ini, kita bertemu untuk satu tujuan, untuk memastikan agar bangsa Palestina mendapatkan keadilan,” papar dia.