Sandiaga mengatakan, selain memanfaatkan program Gernas BBI, para pelaku subsektor fesyen di Makassar juga dapat memanfaatkan potensi kearifan lokal yang ada di "Kota Anging Mamiri" ini.
"Baju dan masker yang kami kenakan ini adalah kearifan lokal, sehingga ini yang kita angkat baik wisata dan ekonomi kreatif berbasis budaya dan kearifan lokal dan kita juga menggunakan pendekatan teknologi. Jadi (transaksi) online ini kita harapkan juga bisa membuka peluang agar produk ekonomi kreatif kita lebih baik," tutur Sandiaga.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, mengapresiasi kehadiran Menparekraf Sandiaga dalam workshop ini. Fatmawati mengatakan workshop ini dapat memperluas wawasan para pelaku ekonomi kreatif di Makassar.
"Pemerintah Kota Makassar sangat berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Apalagi Kota Makassar salah satu kabupaten/kota yang menerima program KaTa ini, tentunya kita berharap dengan kondisi sudah melandainya COVID-19 begitu juga ke depannya, sehingga ekonomi kembali pulih dan bangkit," kata Fatmawati.
Acara ini juga dihadiri oleh Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto; serta Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Jufri. (TIA)